Pages

Minggu, 27 Februari 2011

My silly recognition

once thought to fall in love with people who have not seen you guys do not? first, I never thought about it but right now I think about it. Funny yes, I fell in love with people who have not I seen. I only know him through one of the famous social networking. I think it's very funny, right? How can we then like someone just by their status to us.
Why I could love hir?
Simple, because he and I have many similarities, in hobbies, preferences and other small things.
know him as something funny, then he started to fill my days. I then started to get used to it. Appears intimacy between us that they said that we were dating. Then, without ever I guess, he said his feelings like me. He wants me to be his girlfriend, but I do not see him. I thought, I will not love him. I think the feeling is just feeling sympathy for him. In fact I need him to fill my days. At that moment I knew I loved his too. But I could never have it because of various reasons that I would never tell anyone person.
Thank you for listening to this silly thing. I just want him to know that I really needed it today. And I also love her without having to be his girlfriend .. keep smiling


MySpace

Kamis, 24 Februari 2011

Your Call - Secondhand Serenade

Lagi suka banget sama Secondhand Serenade,, salah satunya lagi ini :





Ini liriknya :


Waiting for your call, common sick,common I'm angry
common I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing
In the car, do you remember
Butterfly, Early Summer
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Like when we would meet

Cause I was born to tell you I love you
And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Stripped and pollished, I am new, I am fresh
I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Cause every breath that you will take
When you are sitting next to me
Will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy?
(What's your, what's your...)

I was born to tell you I love you
And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home
[X4]
(I know everything you wanted isn't anything you have)

I was born to tell you I love you
And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

I was born to tell you I love you
And I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight
(I know everything you wanted isn't anything you have)



MySpace

Selasa, 22 Februari 2011

My Look

tanktop + short + tight + sneakers + watch + ring + bracelet + Necklace = street style

Body corset + pants + wedges + necklaces +clutch = summer time 
tanktop + skirt + vest + flat shoes + watch + bracelet + turban + camera = up to me yeeahhh

Print t-shirt + Leather Jacket + Jeans + Belt + Sunglasses + Bracelet + Necklace + Boots = Be Bold

Black Dress + Short + Heels + Bracelet + Earing + Necklace + Cluth = Yeeaahhh i'm ready to party 

Bra + Corset + Skirt + Heels + Vintage bag = i'm on Runway :D 




MySpace

Sabtu, 19 Februari 2011

Awww ada M. Reza Anugrah di blog gue ^^

Demam SM*SH demam SM*SH.. yeah Seven Man as Seven Heroes. Tanya sama seluruh ababil, anak kecil orang dewasa dan yang punya TV di rumah deh.. tau ga sama yang namanya SM*SH?? Jawabannya adalah TAU. Pertama kali gue tau SM*SH yaitu dari kembaran gue dan sepupu gue, oke gue ga ngeh dan males buat ngeh haha. Lalu pada akhirnya gue cari tuh video cowok-cowok di YouTube daaannnn eng ing eng KETEMU. Gue tonton dan asli gue ngakak, pada dasarnya gue ga suka sama cowok yang ngedance apalagi dancer,, euwww gue ga suka. Ternyata nih boyband marak diperbincangkan, dari yang jelek sampe yang bagus.. ternyata banyak yang menilai jelek,, huhu kasiaann.. SM*SH paling banyak diomongin di twitter, di TL gue pun banyakan yang ga suka daripada yang suka. Dan yeahh gue bukan keduanya. Gue bukan SMASHBLAST atopun HATERS. gue tetap VIDIES donk. Kalian tau kan kalo personil SM*SH ada tujuh (ya iyalah orang namanya aja seven man) yg terdiri dari Morgan, Rafael, Bisma, Rangga, Dicky, Ilham dan Reza. Dan taukah kalian teman-teman?? gue suka sama yang terakhir.. Yup betul!! REZA atau M. Reza Anugrah. Tapi cuma sebatas suka sih, ga ngefans. kayak gue suka sama Petra gitu, bukan kayak gue ngefans ama Vidi Aldiano,, sama sekali bukan. Abis mukanya Indonesia banget sih, lucu lagi haha. Yaahhh gue punya kecenderungan suka dengan cowok yang berwajah imut-imut alias kayak anak-anak, tapi gue buka pedhofil ya -_- . Apalagi suara ngebasnya Reza, aduh meleleh kawan hehe. Gue sampe nyariin akun twitternya tapi ga ketemu, akhirnya gue ubek-ubek tuh twitter dan KETEMU. So di resmi gue follow kemarin mamen, semoga dia balas mention gue ya, mari kita do'akan sama-sama.

Dan mesti kalian tau, sesuka-ssukanya gue sama Petra Sihombing, RAN, M. Reza Anugrah ato yang lainnya. Gue tetap cinta sama abang gue, VIDI ALDIANO.. gue cinta mentok sama abang gue yang satu itu.. Vidi Aldiano selalu si hati mmuuuuuaaaahh

Well ini dia foto Reza yg gue searching di tante Google :





Dan ini biodata Reza yg juga gue searching dari tante Google :

Lahir : 21 Maret 1994, Kendari, Sulawesi Tenggara (tanggal lahirnya sama dengan adik gue)
Zodiac : Aries (gue, kak Vidi dan dia berzodiak sama haha)
Penyanyi Favorit : Ne Yo
Studi : SMAN 6, Bandung - kelas 12
Lagu Favorit : Nothin on You, Keith Martin
Jajanan favorit : Siomay
Impian sukses : Maju sampai go international dengan SMASH dan bisa bawa orang tua naik haji.
Pertama kali on stage : Kid’s Choice Award Nickelodeon
Artis cewek favorit : Sandara 2NE1, Katy Perry, Agnes Monica
Tidak disukai : Diselingkuhi
Twitter Account : @mrezanugrah



MySpace

Rabu, 16 Februari 2011

Finally.. Cerpen baru gue selesai (Hujan)

Ini cerpen baru gue teman-teman. Akhir-akhir ini gue rada susah buat cerpen, ga tau deh kenapa. Misalnya nih ya pas gue udah buat separagrafh, tuh cerpen pasti kesendat. Tapi cerpen ini berhasil juga gue kerjain. Buatnya ga lama sih, paling cuma 3 jam gitu lah haha. oh ya guys, nama toko cewe ini diambil dari nama sohib gue @triiarheia dan nama tokoh cowonya adalah nama ponakan gue yang masih berumur 1,10 bulan hehe. Okay seperti biasa, setelah selesai baca mari langsung komen ke twitter gue di @ADIKAPRA ... enjoy guys :)




HUJAN

Awan hitam berarak-arakan diatas langit menutupi matahari siang itu. Akhir-akhir ini hujan terlalu sering turun. Tria melirik jam tanganya, jarum jam menunjukkan pukul dua siang tapi berasa pukul setengah enam pagi karna hujan, suhu kota yang dingin dan langit gelap. Tria mempercepat langkahnya, sebentar lagi hujan pasti turun, padahal baru setengah jam hujan berhenti tapi langit kembali menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan segera memuntahkan titik-titik air bernama hujan. Lima langkah lagi mencapai halte, kening Tria ditetesi oleh setitik air. Gerimis, gumamnya. Tria melompat keatas lantai halte dan mengelap keningnya yang basah menggunakan telapak tangannya.
            Halte sepi, hanya Tria dan seorang anak berseragam SMA seperti dirinya yang duduk dikursi halte, ia memejamkan matanya sambil menikmati musik dari iPodnya. Hujan mulai membasahi bumi, Tria berdiri dari duduknya dan mendekati pinggir halte, ia menadahkan tangannya dibawah rinai hujan yg turun dari atas atap halte.
            “Heh? Lo ngapain?”
Tria tersentak, dilihatnya anak berseragam SMA itu melihat kearahnya.
            “Basah tahu kalo ke pinggir sana” ujar anak itu lagi
Tria bengong.
            “Bengong lagi lo!”
            “Hah? Kenapa lo? Suka-suka gue donk mau basah atau ga. Baju-baju gue, diri-diri gue juga” bentak Tria.
            “Yeee dibilangin ngeyel lo ya. Kalo lo mau main hujan kenapa tadi lo neduh disini?”
            “Emang ini halte bokap lo? Ini tempat umum, jadi semua orang bebas mau neduh disini atau ga!”
            “Dasar aneh. Sekalian aja tuh lo mandi hujan, nari-nari kayak di film India di jalanan sana biar lo ketabrak mobil mampus deh lo” umpat anak itu.
            “Apaan sih lo!” Tria melotot, kesal.
Anak berseragam SMA itu berdiri lalu mendekati Tria.
            “Mau apa lo?” Tanya Tria cemas.
Anak itu tersenyum sinis, lalu dengan tangan besarnya ia mendorong Tria ketengah jalan.
            “Sorry, gue ga sengaja” ujar anak itu sambil tertawa senang.
Tria basah kuyup, “mau lo itu apa sih? Gue ga ganggu lo gila” Tria kesal.
Anak itu tertawa terbahak-bahak seperti orang yang berhasil mengalahkan musuhnya. Sementara di jalan sana, Tria terbatuk-batuk lalu dalam hitungan detik tubuhnya sudah tergeletak ditegah jalan, ia pingsan.
            Seketika tawa anak itu reda ketika melihat tubuh mungil Tria lemah tak berdaya tergeletak di jalan, di bawah guyuran air hujan

***

            “Hey, kamu sudah sadar sayang?” Tanya mama kepada Tria yang tengah terbaring di tempat tidurnya.
            “Mama, ada apa?” Tanya Tria.
Mama tersenyum, “kamu ga tau kalo tadi kamu pingsan?” Tanya mama.
            “Tau. Jadi tadi yang nganter Tria kesini siapa?”
            “Temen kamu. Tuh dia ada dibawah, kasian loh dia basah kuyup gitu tadi pas nganterin kamu pulang”
Tria bengong, berpikir sejenak, “temen?” Tanya Tria ragu.
Mama mengangguk, “dia di bawah. Liat gih, bilang terimakasih sama dia. Kamu udah baikan kan?
Tria mengangguk. Ia lalu turun kebawah dan menemukan cowok bertubuh tinggi yang masih menggunakan seragam SMA.
            “Lo?” Tria kaget, “ngapain lo disini? Jadi lo yang nganterin gue kesini? Kok bisa? Ohh jangan-jangan lo buka-buka tas gue trus utak-atik handphone gue buat cari tau alamat gue. Ya kan?” Tria memberondong anak itu dengan pertanyaannya.
            “Sorry, sorry. Gue tau gue salah, gue minta maaf. Ga seharusnya gue dorong lo ketengah hujan”
            “Bagus kalo lo tau!”
            “Gue Dika” anak itu mengulurkan tangannya ke hadapan Tria.
Tria menatap tangan Dika lalu menepisnya “gue ga mau tau nama lo. Yang gue mau lo pergi sekarang dari rumah gue. CEPAT!”
            “Okay, gue pulang sekarang. Tapi beneran gue mau minta maaf sama lo”
Tria mendorong tubuh Dika hingga ke teras rumahnya, “pergi dan jangan pernah balik lagi kesini”.
Dika lalu melangkahkan kakinya dari teras rumah Tria.
            “Tunggu” cegah Tria
Dika menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Tria, ia tersenyum.
            “Thanks udah nganterin gue” lalu Tria membanting pintu rumahnya.
Dika bengong.

***

            Matahari mengintip malu-malu dari balik awan hitam, sehingga mendung hari ini tampak lebih terang dari kemarin. Tria melangkahkan kakinya dari gerbang sekolah, ia berhenti sebentar lalu melihat kearah jam tanganya. Hari ini ia berencana untuk pergi ke toko buku.
            “Hai, Tria!” seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
Tria menoleh, “lo? Ngapain lo kesini? Kok lo bisa tau nama gue?” Tanya Tria ketus.
            “Gue mau ngajak lo makan ice cream sebagai tanda permintaan maaf gue ke lo” ucap Dika.
Tria melengos, “sorry gue ada kerjaan”.
            “Tapi lo maafin gue kan?” Tanya Dika.
            “Ngarep lo! Lo gatau rasanya jadi gue yang kemarin lo dorong ke tengah hujan. Untung aja kemarin gue ga ketabrak mobil atau motor yang lewat. Atau memang itu mau lo kan?”
            “Eh, lo tuh ya! Ngeselin banget sih lo. Gue udah minta maaf baik-baik sama lo tapi lo malah fitnah gue gini” Dika mulai kesal.
            “Sewajarnya lo minta maaf sama gue dan hak gue mau maafin lo atau ga. Dasar gila!” Tria melangkah meninggalkan Dika. Tapi Dika menarik tangan Tria.
            “Okay, sorry gue tadi ngebentak lo. Tapi please Ia, sekali aja lo terima ajakan gue makan ice cream, setelah itu gue ga akan temui lo lagi” pinta Dika.
Tria berpikir, “Ga!”
            “God, lo tuh ya. Okay Cuma sejam doank. Sejam, kalo lewat sejam lo boleh pulang dan ninggalin gue sendiri”
Tria terdiam, sambil berpikir. Ia melirik jam tangannya, “okay, tapi gue mau cari buku dulu trus baru lo traktir gue ice cream. Deal?
Tanpa pikir panjang Dika langsung mengiyakan ajakan Tria.
            Dua jam berlalu, Tria masih saja berada di toko buku. Dika mulai kesal dengan perlakuan Tria. Tria sih ga memperbudak Dika, tapi ia malah membiarkan Dika seperti kambing congek yang nungguin dia.
            “Eh cewe hujan, sampe kapan sih kita disini?” Tanya Dika gusar.
            “Kita? Hello cowo gila. Gue ga ngajak lo kesini kok” jawab Tria.
            “Buku yang lo cari sebenarnya udah ketemu kan? Dasar lo aja yang mau ngerjain gue biar gue lumutan trus gue pulang ninggalin lo. Iya kan?”
            “Sotoy lo!”
Dika menarik Tria menuju kasir.
            “Sini bukunya!” Dika merebut buku dari tangan Tria dan membayarnya. “Kita pulang” Dika menggenggam tangan Tria lalu menariknya keluar dari toko buku.

***
           
“Lo mau ice cream rasa apa?” Tanya Dika. Mereka udah berada di restoran ice cream favorit Dika.
“Terserah lo!” Jawab Tria ketus.
Dika geleng kepala melihat sikap Tria.
            “Tria, gue minta maaf. Gue tau gue udah salah banget sama lo, lo mau marah atau ga mau lagi ketemu sama gue silahkan. Tapi setelah lo bilang kalo lo udah maafin gue. Itu aja” ucap Dika.
Tria melengos.
            “Iya, kemarin gue buka-buka tas lo plus dompet lo buat cari kartu pelajar lo. Gue ga tau alamat rumah lo dan itu satu-satunya jalan biar gue tau. Tapi gue sama sekali ga buka handphone lo. Sumpah!” lanjut Dika.
Tria memandang Dika dengan tatapan tak percaya.
            “Sumpah!!” ulang Dika, “nyokap lo juga udah cerita sama gue kalau daya tahan tubuh lo tuh lemah dan lo ga bisa kena hujan yang suhunya beda banget dengan suhu tubuh lo. Aneh ya, lo tuh kayak anak kecil aja yang kalau kena hujan langsung sakit”
Tria melotot.
            “So? Lo mau maafin gue atau ga?” Tanya Dika.
Tria diam, “kenapa sih lo mau nganterin gue pulang kemarin? Padahal kan lo yang dorong gue ke jalan, seharusnya lo seneng donk liat gue pingsan”
            “Karena gue ngerasa bersalah banget sama lo. Gue ga maksud jahat sama lo, kemarin itu gue kesel sama lo. Dibilangin orang ga ngerti sih”
            “Hah?? Hahaha gila lo ya. Emang lo itu siapa gue?”
            “Denger ya, sikap lo kemarin itu kayak anak kecil dan gue benci liat orang yang sikapnya kayak anak-anak”
            “Dasar gila!!” Tria merengut.
            “Jadi, lo maafin gue?” Tanya Dika.
            “Setelah ice cream ini habis, gue maafin lo” Tria tersenyum melihat ice creamnya tiba diatas meja mereka.

***

            “Pagi mama” Tria mengecup pipi mamanya yang lagi duduk menghadap meja makan.
            “Pagi sayang, sarapan yuk” ajak mama.
Tria duduk di kursi makan lalu mengambil selembar roti dan mengolesinya dengan selai kacang.
            “Kamu udah maafin Dika?” Tanya mama.
Tria mengurungkan niatnya memakan roti, “mama tau dari mana?” Tanya Tria heran.
            “Kemarin itu Dika kesini, dia cerita semuanya sama mama. Mama sih juga kesal sama dia tapi karna dia bertanggung jawab atas perbuatannya, mama salut loh sama dia”
            “Mama apaan sih? Dika kan udah salah banget sama Tria” Tria mendengus kesal.
Mama tersenyum, “tapi sekarang kalian udah baikan kan?”
            “Yah begitulah!” Tria melahap rotinya tak acuh.

***

            Pukul dua siang, hari ini cuaca cerah. Tria baru keluar dari pintu gerbang dan menuju halte di dekat sekolah. Ia berjalan santai, tak berapa lama kakinya sudah menginjak lantai halte, ia duduk di kursi halte sambil menunggu bis jurusan rumahnya berhenti. Halte sedang ramai siang ini, Tria mengedarkan pandangnya kesekeliling halte. Sudah dua minggu ini ia tidak menemukan sosok Dika setelah ia memaafkannya. Ah, cowo itu benar-benar menepati janjinya. Ia tidak lagi mengikuti Tria atau ke rumah Tria untuk minta maaf. Tria merindukan sosok pantang menyerah itu.
            Bia berwarna hijau jurusan rumahnya berhenti, cepat-cepat Tria melompat ke dalam bis. Matanya tak lepas dari halte itu, ia benar-benar merindukan Dika.

***

            Hari minggu, langit mendung. Tria mengintip keadaan di luar rumahnya dari balik kaca jendela, rencananya hari ini untuk berburu novel baru gagal sudah. Mama ga akan mungkin mengizinkannya pergi di tengah cuaca mendung seperti ini.
            “Tria” mama mengagetkan Tria yang tengah melamun.
            “Ya mama. Ada apa?” Tanya Tria
            “Kamu mau pergi hari ini? Kenapa belum mandi?” Tanya mama
Mata Tria melebar, seakan kurang percaya dengan pendengarannya, “mama? Emang Tria boleh pergi hari ini? Kan di luar langit mendung?” Tanya Tria.
Mama mengangguk, “sama Dika kan perginya?” Tanya mama.
            “Dika ma?” Tria balik bertanya.
            “Iya. Tuh Dika ada dibawah, katanya udah janji sama kamu”
Tria langsung berlari keluar kamar menuju ruang tamu.
            “Lo? Ngapain disini?” Tanya Tria gugup.
Dika tersenyum, ia terlihat sempurna hari ini. Celana jeans di padu dengan kaos hitam dan kemeja flannel membuatnya terlihat sempurna.
            “Mau ngajak lo jalan” jawab Dika.
            “Hah?” Tria bengong.
            “Kok bengong. Gue udah minta izin sama nyokap lo dan dia udah ngizinin gue. Lo ga perlu takut kehujanan kok, gue bawa mobil” ujar Dika.
Tria melongokan kepalanya kearah luar, mobil CRV berwarna hitam sudah terparkir di depan teras rumahnya.
            “Lo pikir gue mau jalan sama lo?” Tanya Tria gengsi.
Dika tersenyum, mulai paham dengan sikap gengsi Tria, “ga usah gengsi gitu deh, gue mau ngajak lo ke suatu tempat. Lo bakal nyesel deh kalau ga ikut gue. Lagian hari ini lo mau cari buku kan? Sekalian deh gue anterin”
            “Tau darimana lo?” Tanya Tria.
            “Tadi nyokap lo yang bilang, pas banget kan? Yakin lo ga mau jalan sama gue? Diluar mendung banget loh, kayaknya bentar lagi mau hujan deh. Lagian hari ini ada bazar buku murah gitu, sayang banget kalau dilewatin, bazarnya cuma sehari pula” Dika memanas-manasin Tria.
            “Tunggu 15 menit lagi, gue mandi dulu” Tria langsung berlari menuju kamarnya.
Dika terbahak-bahak melihat tingkah Tria.

***

            Di pinggir danau, di dalam sebuah saung bambu berukuran sedang Tria dan Dika duduk berdua memandangi rinai hujan yang turun sejak setengah jam yang lalu. Tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka, keduanya asyik menikmati tetes-tetes air yang turun dari langit.
            “Lo bisa nyium aroma hujan ini ga? Segaaarrr banget” Tria memecah lamunan Dika.
Dika menghirum aroma disekelilingnya, “ga tuh” jawab dika.
            “Setelah hujan berhenti. Lo baru bisa bener-bener ngerasain bau wangi tanah, ilalang, dan rerumputan” Tria berkata pelan.
            “Lo suka banget sama hujan ya?” Tanya Dika sambil menatap Tria yang sedang tersenyum.
Tria mengangguk, “terlalu banyak kenangan yang gue alami ketika hujan. Salah satunya kemarin, pas gue pingsan gara-gara cowo gila dorong gue ketengah jalan yang lagi hujan”
Dika tertawa geli “sorry banget ya”
Tria tersenyum, “Bokap gue meninggal waktu musim hujan dua tahun yang lalu. Saat itu dia buru-buru karna ada kerjaan yang menunggunya, karna bokap nyetir dengan kecepatan tinggi dan jalanan licin gara-gara hujan turun, akhirnya boka kecelakaan” ujar Tria, “Lo tau ga, kalau hujan itu memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk meresonansikan ingatan masa lalu. Dan di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh orang yg rindu”
Dika mendengarkan cerita Tria tanpa mengalihkan tatapanya pada wajah Tria.
            “Setiap hujan turun, gue selalu ingat bokap gue. Gue kangen banget sama bokap. Karna gue ga bisa kena hujan, jadi waktu kecil, bokap selalu ngajak gue ke balkon buat liat hujan yang turun dam merasakan aroma khas hujan yang nenangin. Gue selalu rindu saat-saat itu” Lanjut Tria.
            “Berarti, kemarin itu gue udah jahat banget ya sama lo” ujar Dika.
Tria tersenyum. “lo kan ga tau”
            “Sekarang lo ga usah gengsi-gengsian gitu ya sama gue. Kan sekarang kita teman” Ujar Dika
            “Teman? Emang gue mau jadi teman lo?” Tria tersenyum mempermainkan Dika.
            “Yah, kalau lo ga mau. Gue tinggal lempar lo ke danau itu trus lo keujanan, kelelep, pingsan trus mati. Ngambang deh hahaha” Dika tertawa melihat wajah jutek Tria.
            “Iya deh gue mau jadi temen lo” Tria pura pura marah.
            “Sekarang kita teman!” Dika mengulurkan kelingking kananya menghadap Tria.
            “Teman” Tria mengangguk sambil mengaitkan kelingking kanannya ke kelingking Dika.
Kedua lalu tertawa berderai-derai di bawah rinai hujan yang menghiasi awal pertemanan mereka.

***


 LOVE U ALL mmmuuuaahhh





MySpace

Jumat, 11 Februari 2011

Yes, I (should not) fall in love

Initially I thought I was wrong
I was totally wrong
I guess I'll never fall in love again
I think I just need him
I think this is just a feeling of sympathy to him
but I was wrong, I'm totally wrong
I fell in love with him

I'm sorry
I do not want to fall in love again
you know?
everything changes so stiff because of feelings of love
and I hate it.
I want everything back like before
no more stiffness between you and me

you and I who used
happy
laughed loudly though not yet met each other
I love you
but I can not love you
sorry ..
I do not want you to know
I do not want you to understand




MySpace

Senin, 07 Februari 2011

"Vidies" be Trending topic Worldwide on Twitter

Wow wow wow VIDIES jadi TT lagi malem ini.. gue ga tau karna apa, tiba tiba aja gitu ya vidi ngetweet kalo Vidies jadi TT dunia di twitter malem ini .. hey VIDI ALDIANO, i'm proud to be Vidies. Ini buktinya :





MySpace

Sabtu, 05 Februari 2011

My Lovely Shoes

Ini dia teman-teman EMPAT sepatu kesayangan gua dan ironisnya jarang sekali gua pakek.. gue lebih senang kemana-mana pake SANDAL JEPIT. Empat sepatu ini ada yg bermerek ada yg ga, mereknya tebak sendiri ya hahaha.







MySpace

Rabu, 02 Februari 2011

I do not know if I fall in love again

He was a good friend, even a very good friend even though I have not seen directly.
how his eyes?
how his body?
how his behavior?
I do not know, but I want to know ..

A good friend loves me ..
I do not know what to do
when he declared, no pop here ..
in this heart

He further
he's very far from sight and my reach

but i like him

slowly, the time edging
I love him
I then loved him
but not great taste



Or the most appropriate
I need him
I wish he was always there for me, greet me every time

confused situation surrounding me
What I really fell in love with him?
tell me God

No, I probably do not really love him
or I love him
but not one hundred percent
perhaps 
sixty-five percent

I do not know

but I need him
ninety-five percent of need him

yes
I really need him

I NEED YOU

every day and every time

I NEED YOU



For : my best friend on the other side of the island


MySpace