Pages

Jumat, 08 Oktober 2010

CINTA part II

Ini sambungan cerbung CINTA Part I..mari dibaca :D

CINTA Part II



“Aku senang kamu nepatin janji kamu Gi” Ujar Kayla
Gio hanya tersenyum.
          “Mellanie titip salam buat kamu”
          “Salam balik buat Mellanie. Dia apa kabar?”
          “Baik, masa dia tadi bilang sama aku pengen pindah kuliah disini, dasar aneh”
          “Pindah?kenapa?” Tanya Gio.
          “Katanya ga betah disana, menurut aku sih ga usah pindahlah. Kan sayang, menurut kamu gimana?” Tanya Kayla, “Gi, sayang? Gioooo!!” Kayla menggoyang-goyangkan tubuh Gio.
          “Iya? Kenapa sayang?”
          “Kamu mikirin apa sih? Ga dengerin omongan aku ya?” Kayla menekuk wajahnya.
          “Sorry Kay, aku tadi lagi mikirin tugas aku”
          “Gi, kamu sadar ga kalau akhir-akhir ini kamu tuh terlalu sibuk” Kayla berkata lirih.
          “Sibuk? Itu Cuma perasaan kamu saja sayang” Gio mengusap kepala Kayla.
          “Waktu kamu terlalu sedikit buat aku Gi, kamu….” Kayla menghentikan kata-katanya, “kamu berubah Gi”
          “Please Kay, jangan berlebihan. Aku ga bisa terus-terusan ada buat kamu. Aku juga punya kesibukan sendiri selain nemanin kamu. Kamu harus ngerti aku , aku udah bilang sama kamu berkali-kali tentang ini”
          “Gi, kamu kok ngomong gitu sih? Kamu ga mikirin aku apa?”
          “Kay, berhentilah bersikap seperti anak kecil”
          “Aku? Seperti anak kecil?”
          “Sudahlah Kay, aku ga mau bertengkar sama kamu”
Kayla menundukkan kepalanya. Beberapa detik kemudian handphone Gio berdering.
          “Halo.. Oh iya! Mesti sekarang? Tapi gue lagi ga bisa. Oh, baiklah kalau begitu” Gio menutup pembicaraanya. Ia lalu menatap Kayla, “Kay, maaf kayaknya kita harus pulang sekarang”
          “Gi, ga bisa kah kamu berada disini, bersama aku walau sebentar?” mata Kayla berkaca-kaca.
          “Kay, kamu ga denger pembicaraan aku di telfon tadi apa? Aku punya kerjaan, banyak yang mesti aku persiapkan untuk masuk universitas terkenal di Prancis” nada suara Gio meninggi. Gio berdiri dari tempat duduknya, “Kay, kita pulang sekarang atau kamu tinggal disini?” Kayla menunduk, “Kay, ga bisakah kamu jawab pertanyaan aku?” Gio ga bisa lagi menahan emosinya.
          “Gi, jangan pergi. Sekali saja” Kayla berkata lirih, air matanya hampir tumpah.

000

          Kayla berjalan tertatih menyusuri jalan, ia berharap hari ini cepat berlalu. Rasanya ia tidak sanggup mengingat sifat Gio yang perlahan-lahan berubah. Di restoran tadi, Gio meninggalkannya sendiri. Ga ada yang bisa Kayla lakukan. Hatinya sudah cukup perih. Aku mencintaimu Gi, batin Kayla. Saat-saat seperti ini, ia butuh seseorang untuk menenangkan pribadinya yang rapuh. Hanya Mellanie yang ada di pikirannya. Kayla segera menghentikan taxi yang berlalu di hadapannya.
          Kayla menekan bel rumah berpagar coklat itu dua kali, hanya perlu menunggu beberapa detik, pintu besar dengan ukiran Jawa itu terbuka lebar. Seorang lelaki tinggi, putih dengan rambut kecoklatan menyambutnya di muka pintu. Kayla terlihat kikuk, apalagi lelaki itu menatapnya tajam.
          “Siapa Kev?” Tanya Mellanie yang tiba-tiba muncul dari dalam.
Lelaki itu terkesiap.
          “Hai Mel!” sapa Kayla.
          “Lo Kay? Masuk sini?” ajak Kayla “Oh iya, kenalin ini sepupu gue, namanya Kevin baru datang dari Singapura tadi” Mellani memperkenalkan lelaki yang dari tadi menatap Kayla.
          “Hai, gue Kayla” ucap Kayla sambil mengulurkan tangannya.
          “Gue Kevin” Kevin menyambut uluran tangan Kayla.
          “Yuk Kay” ajak Mellanie.
Kayla duduk di karpet merah di samping tempat tidur Mellanie, matanya masih merah gara-gara menangis tadi.
          “Lo dari mana Kay panas-panas begini?” Tanya Mellanie memecah kesunyian hati Kayla, “Oh iya gue lupa kalau lo tadi ada janji sama Gio. Gimana? Gio ngaret?”
Kayla menggeleng.
          “Bagus donk, lo senang kan?”
          “Seharusnya” ucap Kayla lirih. Cairan panas berwarna bening menetes dari pelupuk matanya.
          “Lo kenapa Kay? Gio ngelakuin apa lagi?” ujar Mellanie panik.
Kayla menggeleng lagi, “gue yang salah Mell, gue terlalu childish dan Gio marah sama gue”
Mellanie memeluk Kayla “Maaf Kay, Cuma ini yang bisa gue lakuin”
Kayla menangis di pelukan Mellanie.

000

          “Akhir-akhir ini kamu terlalu sering nyakitin dia” Mellanie memulai percakapan siang itu.
          “Aku ga tahu harus gimana lagi Mell, aku terlalu letih menahan rasa ini. Mell, aku rasa kamu yang lebih tahu mengapa aku berbuat seperti ini”
          “Dengan menyakitinya, kamu rasa kamu bisa mengakhiri semua ini?”
          “Cuma ini satu-satunya jalan”
          “Kamu yang memilih dia” suara Mellanie meninggi.
          “Kamu yang memilih dia untuk aku. Bukan aku. Berhentilah menyalahkan aku Mell. Kamu ga tau aku tertekan dengan semua ini”
          “Jadi apa yang kamu inginkan atas semua ini?” Mellanie mulai membentak.
          “Yang aku inginkan cuma kamu Mell, bukan Kayla!” Gio menarik Mellanie kedalam pelukannya, “kamu tahu Mell, aku letih menunggumu. Aku letih harus berpura-pura mencintai Kayla”
Mellanie menarik dirinya.
          “Dan kamu tahu kenapa aku pindah ke Paris? Aku rasa kamu tahu Gi”
Gio menunduk.
          “Saat aku menatap mata Kayla. Aku tahu kalau didalam dirinya itu bukan cuma ada rasa sayang kepada kamu, tapi juga cinta. Kamu tahu itu?”
          Sejak SMA, tepatnya sebelum Mellanie pindah ke Paris, Gio menyukai Mellanie. Pribadi Mellanie yang riang dan tegas membuat Gio menyukainya. Mellanie juga mencintai Gio, ia suka pribadi Gio yang lembut. Tapi rasa yang sama terlihat dari tatapan mata Kayla terhadap Gio. Kayla juga menyukai Gio, itu terlihat jelas, Kayla selalu mengucapkan nama Gio disetiap obrolannya dengan Mellanie. Mata Kayla selalu mengawasi setiap gerakan Gio, apapun yang Gio lakukan. Kayla bukan hanya menyukai Gio, tapi juga mengobsesikannya. Kayla, pribadi yang rapuh. Yang ga pernah mendapatkan apa yang ia inginkan. Mellanie manyayanginya. Lebih dari sekedar sahabat, bahkan lebih dari saudara. Ga ada yang ga Mellanie ketahui tentang Kayla. Tapi tidak dengan Kayla. Ia ga tau bahwa sebenarnya Mellanie menolak Gio untuk Kayla. Bahwa Mellanie pindah ke paris untuk Kayla. Dan memaksa Gio untuk mencintai Kayla. Semua Mellanie yang melakukan, bahkan lebih tepat di sebut meminta. Semua untuk Kayla.
          Mellanie bersiap meninggalkan Gio tapi tangannya ditahan Gio. Mellanie menghentakkan tangannya hingga genggaman tangan Gio terlepas dari tangannya.
          “Berhenti berharap banyak dari aku” bentak Mellanie yang kemudian menlangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu.
000

          5 tahun yang lalu…
          Angin membelai rambut Mellanie sore itu di tengah kegalauan hatinya. Sebentar lagi, apa yang ditakutkannya akan terjadi. Ia sudah merangkai kata untuk jawaban atas semua pertanyaan yang akan disuguhkan kepadanya. Seorang lelaki, teman SMA-nya datang, mendekatinya dan menyentuh tangannya.
          “Kamu pasti tahu apa yang ingin aku katakan sebelum aku mengatakannya Mell” lelaki itu memulai percakapan.
Mellani membelakanginya. Ia hanya memejamkan mata. Berharap ketika ia membuka mata semuanya hanya mimpi.
          Lelaki itu mendekapnya dari belakang. Ada kehangatan yang menjalar di tubuh Mellanie. Ia seperti mimpi, tapi sedetik kemudian ia tersadar bahwa ia tidak boleh terus begini. Mellanie membalikkan tubuhnya. Menatap Gio hangat. Sesuatu yang Gio suka dari Mellanie.
          “Aku tahu apa yang akan kamu katakan Gi. Dan aku rasa kamu juga tau apa jawabanku”
Gio memandang Mellanie lemah, energinya seperti terkuras habis.
          “Tapi aku menginginkanmu Mell, ga lebih”
          “Aku ga menginginkanmu Gi. Ada orang lain yang lebih menginginkanmu” ujar Mellanie.
          “Kayla” ucap Gio. Ucapannya terdengar seperti bisikan.
          “Minggu depan aku pergi. Untukku Gi, cintailah Kayla”
          “Segampang itu Mell kamu bilang? Maaf aku ga bisa”
          “Untukku Gi, Kamu bisa mencobanya”
          “Mell, berhenti memaksa aku. Dan berhentilah mengalah untuk orang lain yang ga pernah memikirkan kamu” Gio menggenggam bahu Mellanie seolah-olah membangunkannya dari mimpi.
          “Gi, aku akan pindah ke Paris. Dan aku akan menetap disana”
Mata Gio membelalak.
          “Demi aku Gi,belajarlah mencintai Kayla”
          “Sampai kapanpun aku ga akan bisa mencintai Kayla”
          “Gi!” Mellanie berjalan menjauh, “kita buat kesepakatan”
Gio memandang Mellanie bingung.
          “Kapanpun, jika kamu siap mencintai Kayla. Jadikan dia milikmu. Tapi jika kamu tetap ga bisa mencintai Kayla, aku akan kembali untukmu”
          “Maaf Mell, aku ga bisa terima kesepakatan ini”
          “Aku akan menepati janjiku Gi, aku janji”
Gio terdiam. Ragu. Ia belum yakin dengan keputusan hatinya.
          “Tapi tidak untuk sekarang. Aku akan menjadikan dia pacar, jika aku benar-benar sudah siap. Ga tau itu kapan” ujar Gio.
Mellanie memejamkan matanya. Ia tau, hari itu sandiwara akan segera dimulai.
000


To be continued .....

Continue Okay guys wait for the next: D and REMEMBER do not forget to comment!


MySpace

Selasa, 05 Oktober 2010

My Twin's Wedding Day

Akhirnya tanggal 03 Agustus 2010 kemarin saudara kembar saya, Apriliani Eka Kartika Pratama melangsungkan resepsi pernikahannya dengan Win Marta Jayos.. Gue seneng banget, apalagi mereka berdua ya? Pasti lebih seneng dari gw. Sebenernya akad nikahnya udah dilaksanain tanggal 08 Juli 2010 seminggu sebelum ramadhan kemarin. Harapan gw semoga Eka bahagia selalu, kalian tau? Gw selalu meminta pada Tuhan agar Eka selalu bahagia tanpa air mata di hari-harinya. Itu saja.
Oh iya, ketika gw bilang bahwa Eka akan menikah, semua bertanya berapa umur Eka? Umur Eka baru 18 tahun. Mereka bilang terlalu muda untuk menikah. Kalau jodohnya udah sampe gimana donk? Manusia kan ga ada yg tau kapan jodoh, mati, rezeki dan kiamat datang. Semuanya Tuhan yang mengatur. Jadi ga ada yg salah dengan pernikahan muda. Banyak banget orang yang berpikir salah tentang menikah muda. Ada yang bilang udah ga virgin lagi jadi buru-buru nikah, ada juga yang bilang udah hamil jadi nikah cuma menutupi aib. Miris banget kan denger omongan macam itu. Semoga kita bukan salah satu orang yang mengucapkan omongan seperti itu guys. Bukankah lebih baik kalau kita mendo'akan orang yang menikah agar jadi keluarga yang Sakinnah, mawaddah, warrohmah dan diberikan anak dan cucu yang soleh dan solehah. Amin Ya Allah.
Dan yang pasti kemarin itu merupakan kebahagiaan bersama milik kita. Thanks guys atau do'a, ucapan dan dikungannya. Itu lebih dari hadiah buat Eka dan Kak Jayos.
Eka kemarin cantik banget loh dengan pakaian adat kota Prabumulih, SumSel. Ga percaya? Amati deh picnya. Jangan salah duga ya, itu bukan gw. Tapi Eka, kembaran gw :p

Jayos dan Eka
Happy Wedding my Twin,, I LOVE YOU FOREVER :*


MySpace